Ramadhan di Bekasi

Assallamu’allaikum Wr. wb.
Oh ya ternyata aku belum memperkenalkan diri selama posting kemarin. Oke kali ini aku akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama aku Lailatul Istiqomah, panggilan nama aku banyak sekali. Hihihi. Cuman aku lebih suka di panggil isti karena ya buat aku menjadi lebih feminim aja, eaak. Haha.

Iya karena aku adalah wanita yang tomboy juga jadi kalau panggilan ak qoqom ketahuan kan kalau terlalu seperti cowok, kesannya gak ada feminimnya. Aku juga lebih suka saja dengan sebuah tantangan dan rintangan, hobby juga ekstream yaitu bela diri dan mendaki. Hobby yang aku lakukan memang banyak dilakukan oleh laki-laki. Ya karena memang aku adalah wanita yang aktif juga. Jadi bisa melakukan apa yang aku inginkan.

Hari ini adalah hari dimana aku mengikuti challenge menulis. Karena sudah sangat lama tidak pernah aktif dalam menulis, sekarang mencoba lagi untuk memulainya.
Jadi gak kerasa ya. Ternyata uda puasa aja. Tapi hari ini aku akan berbagi soal pengalaman aku berpuasa di kota orang. Yaitu di Bekasi.

Rasanya sama saja sih sebenarnya berpuasa dimana saja. Yang membedakan hanyalah orang-orangnya. Yang biasa makan sahur, taraweh dan berbuka puasa dengan keluarga ayah, ibu, adik. Namun kali ini berbeda. Melakukannya bersama teman-teman yang sedang dalam karantina pelatian kerja di Bekasi Jawa Barat.

Yang biasa di bangunkan makan sahur oleh keluarga, jadinya hanya di bangunkan oleh Alarm dan teman-teman. Iya namanya jauh dari keluarga, kini aku sudah merasakan bagaimana berharganya mereka. Ketika saat ini tidak bersama mereka juga. Rasa rindu ini sangat berarti. Jauh dari keluarga membuat aku menjadi wanita yang lebih mandiri lagi.

Setelah makan sahur jadinya Video call untuk tetap terus berkomunikasi baik dengan mereka. Dengan sebuah senyuman ayah, ibu, adik saat selesai sahur membuat aku tetap bisa berada dekat dengan mereka. Kerinduan mereka tanpa aku sangat terlihat dengan melihat raut wajah mereka. Jadi dengan Doa mereka lah yang akan membuatku selalu sehat, kuat dan bisa bertahan tanpa ada mereka saat ini hingga puasa kedepannya.

Suasana Bekasi tidak berbeda dengan kotaku Gresik panas. Namun puasa hari pertama ini tidak begitu panas, kesejukan yang sudah Allah berikan. Jadi berbuka puasa kali ini hanya ditemani es campur dan lauk daging sayur asem. Meski aku jauh dari keluarga.

Namun di dalam pelatian di Bekasi ini aku menemukan keluarga baru, yang juga mereka selalu support satu sama lain. Jadi puasa yang dijalankan juga tetap begitu nikmat. Jika merasakannya dan menjalakannya dengan rasa bersyukur.

#Day(1)
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#bianglalahijrah
#IstiqomahSweet

Penulis:

Seorang pecinta kuliner, travelling, olahraga dan menulis.

Tinggalkan komentar